MENGEJAR MATAHARI

Posted by dede Sabtu, 06 April 2013 0 komentar
Bolehkah aku mengejar matahari ? katanya…
Aku hanya diam ditepi kuantan itu..mendengarkan riak sungai, sambil menikmati angin yang bertiup pelan dari arah sebrang. kulihat raut wajahnya tampak ia begitu serius dengan perkatanyaannya. bukankah ini sudah sore? kataku… sebentar lagi matari itu akan terbenam… tambahku…
aku ingin pergi bersamanya….!! jawabnya ringkas…
kulihat wajahnya yang tertunduk kearah rerumputan, ia tampak begitu lemas seakan tak punya daya…
kamu tau… !! untuk apa kamu ingin mengejarnya ?? tanyaku..
iapun memandang jauh diufuk barat.. matahari yang terlihat kemerahan dengan segumpal awan yang mengelilinginya… kemudian ia berkata : aku ingin menemukan seberkas cahaya keabadian, dimana aku taklagi memerlukan seberkas cahaya kehampaan.
pelepah kelapa pun yang ikut menunduk mendengar kata-katanya…
kulihat kearah sungai… bunyi riak air tak terdengar lagi hanya bunyi peraduan aur yang diterpa angin yang tak jauh ditempat kami berdiri… kamu tau itu itu sia-sia? tanya ku padanya… seberapa kuat tubuh kasarmu ini mengejarnya, kau takkan menemuinya… ia terlalu jauh untuk kita, kita hanya bisa melihatnya, tapi takkan pernah bisa sedikitpun walaupun hanya untuk sekedar menyentuh nya..
daun-daun yang jatuh didekat kami pun seakan menertawakan kami…
diambilnya batu yang ada didekatnya nya… lalu dilemparkan kan nya ke kuantan itu… sedikit gelombang lalu batu itu jatuh ke dasar sungai…. kamu tau batu tdi??? katanya…. alangkah lebih bodohnya ia.. tak bisa bergerak sedikitpun tanpa bantuan benda lain… aku tak mau seperti itu… biarpun matahari itu terus pergi aku akan tetap berlari mengejarnya sampai aku menemukan kegelapan dan tak ada dia lagi yang bisa kukejar…..
aku tau ia punya semangat yang tinggi.. tapi aku hanya menginginkan ia kembali pada kodratnya, menjadi makhluk tunduk pada sang pencipta bukan menjadi teman liar matahari itu… terbit… kemudian saat semuanya menginginkan ia ada… ia terus tenggelam.. dan begitulah setiap hari…
“jika kamu ingin pergi… pergilah.. kejarlah matahari mu…. suatu saat kalau kau letih dan tak sanggup lagi mengejarnya… bangunlah…. ambillah air wudhu’ lalu ingatlah DIA yang menciptakannya, juga menciptakanMu..  dan jika kamu ingin kembali kesini bercerita denganku tentang matahari itu… aku sudah pergi menyatu dengan cahaya ambisimu….”

0 komentar :

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman